Kamis, 09 Mei 2013

Geomofologi Bentuklahan Bentukan Asal Proses Fluvial


BENTUKLAHAN ASAL PROSES FLUVIAL





OLEH
KELOMPOK IV
DERI WARNI A.MALIK
IRMAWATI
SAHRA SAFIRAH
FIRDAYANTI ARIF


GEOGRAFI
FMIPA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2013






Bentuklahan Bentukan Asal Proses Fluvial
                Bentuk lahan ini terutama berhubungan erat dengan daerah-daerah penimbunan (sedimentasi) seperti lembah-lembah, sungai besar dan daratan alivial. Pada dasarnya bentuk lahan yang disebabkan oleh proses fluvial adalah bentuk lahan yang terjadi akibat proses air mengalir, baik yang memusat (sungai)  maupun aliran permukaan bebas (overland flow). Ketiga aktivitas tersebut, baik dari aliran memusat maupun aliran permukaan bebas tersebut adalah:
a.    Erosi
b.    Transportasi
c.    Deposisi/sedimentasi

Erosi olah sungai adalah pelepasan secara progresif material dasar dan tebing sungai. Trnasportasi oleh sungai adalah terangkutnya partikel batuan yang telah tererosi secara melompat (traction), menggelinding (rolling), meuncur (slinding), suppensi (susupended matter) maupun larutan (dissolve matter). Deposisi adalah akumulasi secara progresif material sungai yang terangkut pada dasar sungai maupun dataran banjir atau tubuh sungai dimana aliran sungai berhenti.
Three phases of single activity
a.  Erosi sungai
Erosi sungai dapat berbentuk:
1.     Hydraulic action: menumbuk dan menggerus (scouring) material sungai sehingga material aluvial yang tidak kompak seperti krakal, kerikil dan lempang dapat terangkut.
2.    Korasi/abrasi: pelepasan secara mekanis material alur sungai (kekuatannya lebih lemah dari pada proses hidrolis)
3.    Korosi: proses pelapukan secara kimia akibat reaksi asam dan solusi, terutama terjadi pada batuan gamping (lime stone)
b.  Transportasi sedimen sungai
Transportasi sungai disebabkan oleh adanya kekuatan aliran sungai yang sering dikenal dengan istilah kompetensi aliran sungai (steam competancy), yaitu kecepatan aliran tertentu yang mampu mengangkut sedimen dengan diameter tertentu. Dengan kata lain besarnya sedimen bergantung pada : a) debit sungai, b) sedimen material, c) kecepatan aliran sungai.
Kekuatan aliran atau faktor lain, maka bentuk/macam sedimen yang terangkut:
a.    Muatan terlarut (dissolved load)
b.    Muatan tersusupensi (suspend load)
c.    Muatan dasar ( bed load)
Pada saat sungai banjir maka hudrolic action dapat melepas dan mengankut material sedimen dalam jumlah besar. Selain itu, akibatnya tanggul sungai akan mengalami kerusakan dan terjadilah nendatan (slumping) proses inilah yang disebut “bank caving”. Hal ini dapat menyebabkan alur sungai bergeser (shifting) kearah kiri-kanan sehingga terbentuk “meandering”.
Bentuklahan asal proses fluvial berhubungan dengan penimbunan dan sedimentasi, misalnya lembah sungai dan dataran aluvial dengan tenaga geomorfologis yaitu air. Contonya:
a.    Dataran aluvial
b.    Dasar sungai/sungai mati
c.    Rawa belakang
d.    Dataran banjir
e.    Tanggul alam
f.    Lasuktrin
g.    Ledok fluvial
h.    Gosong lengkungan dalam
i.     Ters flufial/sungai
j.     Kipas fluvial
k.    Crevasse splaye
l.      Delta dengan berbagai tipe
m.   Igir fluvial


a.  Dataran fluvial
Dataran alluvial merupakan dataran yang terbentuk akibat proses-proses geomorfologi yang lebih didominasi oleh tenaga eksogen antara lain iklim, curah hujan, angin, jenis batuan, topografi, suhu, yang semuanya akan mempercepat proses pelapukan dan erosi. Hasil erosi diendapkan oleh air ke tempat yang lebih rendah atau mengikuti aliran sungai.
Dataran aluvial menempati daerah pantai, daerah antar gunung, dan dataran lembah sungai. daerah alluvial ini tertutup oleh bahan hasil rombakan dari daerah sekitarnya, daerah hulu ataupun dari daerah yang lebih tinggi letaknya. Potensi air tanah daerah ini ditentukan oleh jenis dan tekstur batuan. Mempunyai topografi datar sebagai hasil pengendapan aluvium dikiri kanan sungai, yang terjadi akibat luapan air sungai yang membawa sedimen pada saat banjir.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar