BENTUKLAHAN ASAL PROSES
FLUVIAL
OLEH
KELOMPOK IV
DERI WARNI A.MALIK
IRMAWATI
SAHRA SAFIRAH
FIRDAYANTI ARIF
GEOGRAFI
FMIPA
UNIVERSITAS NEGERI
MAKASSAR
2013
Bentuklahan Bentukan
Asal Proses Fluvial
Bentuk
lahan ini terutama berhubungan erat dengan daerah-daerah penimbunan
(sedimentasi) seperti lembah-lembah, sungai besar dan daratan alivial. Pada
dasarnya bentuk lahan yang disebabkan oleh proses fluvial adalah bentuk lahan
yang terjadi akibat proses air mengalir, baik yang memusat (sungai) maupun aliran permukaan bebas (overland
flow). Ketiga aktivitas tersebut, baik dari aliran memusat maupun aliran
permukaan bebas tersebut adalah:
a. Erosi
b. Transportasi
c. Deposisi/sedimentasi
Erosi olah sungai adalah pelepasan secara
progresif material dasar dan tebing sungai. Trnasportasi oleh sungai adalah
terangkutnya partikel batuan yang telah tererosi secara melompat (traction),
menggelinding (rolling), meuncur (slinding), suppensi (susupended matter)
maupun larutan (dissolve matter). Deposisi adalah akumulasi secara progresif
material sungai yang terangkut pada dasar sungai maupun dataran banjir atau
tubuh sungai dimana aliran sungai berhenti.
Three phases of single activity
a. Erosi sungai
Erosi
sungai dapat berbentuk:
1.
Hydraulic action: menumbuk dan menggerus (scouring)
material sungai sehingga material aluvial yang tidak kompak seperti krakal,
kerikil dan lempang dapat terangkut.
2.
Korasi/abrasi: pelepasan secara mekanis material
alur sungai (kekuatannya lebih lemah dari pada proses hidrolis)
3.
Korosi: proses pelapukan secara kimia akibat
reaksi asam dan solusi, terutama terjadi pada batuan gamping (lime stone)
b. Transportasi sedimen sungai
Transportasi
sungai disebabkan oleh adanya kekuatan aliran sungai yang sering dikenal dengan
istilah kompetensi aliran sungai (steam competancy), yaitu kecepatan aliran
tertentu yang mampu mengangkut sedimen dengan diameter tertentu. Dengan kata
lain besarnya sedimen bergantung pada : a) debit sungai, b) sedimen material,
c) kecepatan aliran sungai.
Kekuatan
aliran atau faktor lain, maka bentuk/macam sedimen yang terangkut:
a.
Muatan terlarut (dissolved load)
b.
Muatan tersusupensi (suspend load)
c.
Muatan dasar ( bed load)
Pada saat
sungai banjir maka hudrolic action dapat melepas dan mengankut material sedimen
dalam jumlah besar. Selain itu, akibatnya tanggul sungai akan mengalami
kerusakan dan terjadilah nendatan (slumping) proses inilah yang disebut “bank
caving”. Hal ini dapat menyebabkan alur sungai bergeser (shifting) kearah
kiri-kanan sehingga terbentuk “meandering”.
Bentuklahan
asal proses fluvial berhubungan dengan penimbunan dan sedimentasi, misalnya
lembah sungai dan dataran aluvial dengan tenaga geomorfologis yaitu air.
Contonya:
a.
Dataran aluvial
b.
Dasar sungai/sungai mati
c.
Rawa belakang
d.
Dataran banjir
e.
Tanggul alam
f.
Lasuktrin
g.
Ledok fluvial
h.
Gosong lengkungan dalam
i.
Ters flufial/sungai
j.
Kipas fluvial
k.
Crevasse splaye
l.
Delta dengan berbagai tipe
m.
Igir fluvial
a. Dataran fluvial
Dataran
alluvial merupakan dataran yang terbentuk akibat proses-proses
geomorfologi yang lebih didominasi oleh tenaga eksogen antara lain iklim, curah
hujan, angin, jenis batuan, topografi, suhu, yang semuanya akan mempercepat
proses pelapukan dan erosi. Hasil erosi diendapkan oleh air ke tempat yang
lebih rendah atau mengikuti aliran sungai.
Dataran aluvial menempati
daerah pantai, daerah antar gunung, dan dataran lembah sungai. daerah alluvial
ini tertutup oleh bahan hasil rombakan dari daerah sekitarnya, daerah hulu
ataupun dari daerah yang lebih tinggi letaknya. Potensi air tanah daerah ini
ditentukan oleh jenis dan tekstur batuan. Mempunyai topografi datar sebagai
hasil pengendapan aluvium dikiri kanan sungai, yang terjadi akibat luapan air
sungai yang membawa sedimen pada saat banjir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar